Dalan kegiatan yang diikuti seluruh tokoh agama se-Kabupaten Gunungkidul tersebut, menekankan kembali arti kebersamaan dan sikap toleransi antaramanusia dan agama yang sudah terpatri di Indonesia sejak dulu.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Bupati Gunungkidul Ibu Badingah,S.Sos yang kembali menekankan arti pentingnya menghormati sesama manusia. 

"Saya mengajak dalam keadaan keberagaman ini kita menghormati Tuhan Illahi yang telah menciptakan kita beragam. Karena kehendaknya kita diciptakan tidak sama," kata Bupati Gunungkidul

Bupati menekankan seluruh warga di Gunungkidul, bersatu melawan intoleransi yang jika dibiarkan akan memecah belah persatuan dan kesatuan.

“Silaturahmi ini untuk memupuk dan memperkuat tali silaturahmi kita semua. Tokoh lintas agama bersama TNI-Polri menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI,” tegas Bupati Gunungkidul. 

Sementara itu, Muhammad Habib Luthfi  mengatakan, sesepuh bangsa ini sudah memberikan contoh yang sangat sederhana bagaimana saling gotong royong dan toleransi yang tinggi.

“Kita dididik dan diajari untuk memghormati dan mencitai apa yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kalau kita mengenal suku bangsa dan negara di dunia, maka saya yakin tidak ada intervensi dan peperangan karena akan saling menyayangi dan menghargai,” urai Habib Luthfi.

Habib Luthfi mengemukakan, cinta kepada Tanah Air bukan hanya karena kekayaan sumber daya alamnya, namun kecintaan apa yang telah diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia, namun juga harus mempunyai sikap handarbeni dan merawat.

“Kita rawat keanekaragaman di negeri yang kita cintai ini. Kita angkat bersama-sama kearifan lokal, karena negara ini mempunya sikap handarbeni dan rasa mempunyai,” tuturnya.

Di akhir acara, seluruh tamu undangan yang hadir mengikuti doa bersama untuk mengharap agar   terwujud Indonesia yang damai, sejahtera dan maju.