Melalui Tentara Manunggal Membangun Masyarakat Desa (TMMD) Reguler ke 105 Tahap II di Desa Banaran telah menunjukan hakekat kemanunggalan TNI dan Rakyat, keseriusan dan kinerja TNI yang baik ,di perlukan agar bisa mendukung program percepatan pembangunan di daerah. Dengan kemanunggalan antara TNI dengan rakyat tetap terpelihara sehingga dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi bangsa.
Dalam sambutan tertulis Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi S Sos MSi menyatakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) salah satu wujud Operasi Bhakti TNI yang merupakan program terpadu dan diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat. Kebersamaan antara TNI dan masyarakat telah mampu menumbuhkan sinergitas yang mampu untuk melakukan percepatan pembangunan di segala bidang baik sarana umum yang menyangkut infrastruktur maupun non infrastruktur.
“Dengan mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat diharapkan dapat memperkokoh pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Kasrem 072 Kolonel (Inf) Puji Setiono, dalam membacakan sambutan tertulis upacara penutupan TMMD di Desa Banaran ,Kec.Playen,Kab.Gunungkidul. Kamis (08/08/2019).
Selain itu juga mengajak semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi untuk dapat meningkatkan sesejahteraan dan kepentingan masyarakat secara luas. Selanjutnya juga mengajak untuk tetap memelihara sifat gotong-royong yang selama ini telah mengakar kuat.
Dengan memperkuat sifat kegotong-royongan diharapkan keberhasilan program TMMD dapat tetap terpelihara dengan baik. ”Dengan demikian kemanfaatan karya bakti TNI dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.
Komandan Kodim 0730/Gunungkidul Letkol Inf Noppy Laksana Armyanto melaporkan pelaksanaan TMMD dilaksanakan selama 30 hari mulai 10 Juli s/d 8 Agustus 2019. Dengan tema ‘Melalui TMMD Kita Tingkatkan Kebersamaan Umat Serta Semangat Gotong Royong Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Guna Mewujutkan Ketahanan Nasional’.
Adapun sasaran fisik yang dilaksanakan dalam TMMD Reguler ke-105 meliputi dua wilayah yakni Padukuhan Banaran IX dibangun rabat beton dengan panjang 1.385 meter, talud dengan panjang 660 meter dan jalan usaha tani atau telford sepanjang 500 meter. Sedangkan di Padukuhan Banaran VIII dibangun rabat beton sepanjang 550 meter dan talud 74 meter.
Selain itu juga akan ada sasaran fisik tambahan berupa rehab satu unit Poskamling, lantainisasi balai padukuhan, lantainisasi masjid, lantainisasi toilet umum, pembukaan jalan dan talud seluas 160 meter persegi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar