Saka Wira Kartika Ranting Semin melaksanakan latihan pengenalan reptil dari komunitas Manah Ati pencinta Reptil Gunungkidul, Kamis(27/4/2023). Pengenalan hewan reptil dimaksudkan agar dapat mengurangi dan menghindari korban meninggal karena kurangnya pengetahuan pada korban gigit ular.Beberapa jenis reptil yang diperkenalkan, antara lain ; beberapa jenis ular baik yang berbisa dan tidak berbisa.
Belasan anggota Saka Wira Kartika Ranting Semin tampak antusias dan banyak peserta putri yang histeris saat melihat seekor ular sanca sebesar betis orang dewasa digendong menuju aula Koramil 06/Semin . Tidak hanya ular sanca, beberapa di antara ular yang dikenalkan adalah ular kobra Jawa ( Dumung),dan ular ekor merah yang merupakan species ular yang banyak ditemukan di wilayah Semin,Ngawen ,dan Nglipar. Para anggota SWK diminta untuk melihat lebih dekat dan sekaligus berkesempatan untuk menyentuh hewan tersebut. Siswa-siswa yang semula merasa takut, beberapa di antaranya tampak mulai berani menyentuh ular yang tetap dalam pengawasan anggota pecinta hewan reptil.
Pimpinan komunitas Reptil (Mbah )Suroso, mengatakan tujuan pengenalan hewan reptil bagi para anggota SWK adalah untuk menambah pengetahuan di bidan kesakaan agar bisa membedakan hewan reptil yang masuk kategori berbahaya dan yang dapat dipelihara. Selain itu, pengenalan hewan reptil sejak usia dini diharapkan dapat menumbuhkan rasa untuk melindungi dan menyanyagi hewan tersebut. “Kita menginginkan anggota Saka Wira Kartika dapat mengenal lebih dekat dengan hewan reptil ini. Beberapa ekor ular Sanca dan kobra jawa ini sengaja diperkenalkan kepada siswa agar mereka tahu bahwa hewan ini biasa dimanfaatkan petani untuk menangkap tikus di sawah. Jadi, mereka tidak asing lagi pada hewan ini,” katanya.
Pamong Saka Wira Kartika Ranting Semin Sertu Juli Ismangil, menyambut baik kegiatan pengenalan hewan reptil kepada para anggota SWK ranting Semin. Menurutnya, kegiatan seperti ini cukup bermanfaat bagi para siswa yang mayoritas tinggal di daerah pegunungan di wilayah Semin. “Siswa kita kebanyakan tinggal di sekitar pegunungan dan pedesaan. Kemungkinan untuk menemukan hewan reptil cukup banyak. Pengenalan ini bisa membuat mereka tahu hewan yang berbahaya atau tidak,” kata Pamong SWK Semin.
